Senin, 29 Maret 2010

Muslimin Indonesia Menyambut Kedatangan Obama

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali persahabatan; dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik-baik saja atau hendaklah dia diam saja.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Sebagian dari akhlaq orang beriman adalah menyambut dan memulyakan tamu. Menyambut dan memulyakan tamu merupakan sebagian dari bukti keimanan kepada Allah dan hari akhir.

Kabarnya, Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama, akan berkunjung ke Indonesia. Namun sebagian ummat Islam di Indonesia menyambut berita kedatangan Barack Obama dengan penolakan atas kedatangannya. Mengapa demikian?

Dalam salah satu acara dialog di salah satu stasiun TV, dihadapkanlah antara pihak yang menyambut kedatangan Obama -dengan sebenar-benarnya penyambutan- dengan pihak yang “menyambut” kedatangan Obama dengan penolakan atas kedatangannya. Pihak yang menolak diwakili oleh anggota DPR yang beragama Islam, yaitu Ali Mochtar Ngabalin, dan juga dari Hizbut Tahrir, Rohmat S. Labib. Sedangkan dari pihak yang menyambut, sudah bisa ditebak, tokoh JIL yang aktif di Freedom Institute, Luthfi Asysyaukani, dan juga Bara Hasibuan, seorang pengamat hubungan internasional.

Luthfi membela habis-habisan majikannya dengan dalih bahwa Obama bermaksud memperbaiki citra Amerika Serikat. Namun Rohmat meragukannya. Menurutnya, jika Obama memang ingin memperbaiki citra Amerika Serikat, lakukan dengan tindakan kongkrit, bukan dengan kata-kata kosong tanpa bukti. Kenyataannya, ketika Israel menyerang Palestina tahun lalu, Obama diam saja dan malah membenarkan tindakan Israel. Obama, bukannya menarik pasukan yang dikirim Bush, malah menambah ribuan personil militer ke negeri-negeri yang telah mereka teror secara terang-terangan.

Kita memang harus memerangi terorisme. Segala macam tindakan yang dimaksudkan agar orang lain merasa takut dan memenuhi tuntutan orang yang menakut-nakuti memang harus kita lawan. Dan pelaku teror terbesar adalah pemerintahan Amerika Serikat yang di dukung oleh parlementer yang Zionis.

Jika Densus bersikap tegas terhadap para pelaku teror di Indonesia dan tidak segan-segan menembak mati para teroris itu, maka Obama, sebagai amir teroris pengganti Bush, juga harus diperlakukan sama dengan para teroris itu.

Luthfi dan Bara tentu tidak setuju dengan hal ini. Mereka menolak jika Obama disamakan dengan teroris. Menurut mereka, hal itu termasuk pelecehan. Padahal, Amerika Serikat tidak segan-segan menyebut Saddam Husein sebagai penjahat, pemerintahan thaliban sebagai teroris, dan sebagainya.

Amerika Serikat menyrang Iraq dan menuduh bahwa Iraq mempunyai senjata pembunuh massal. namun tuduhan itu tidak dapat dibuktikan dengan kuat hingga saat ini. Lalu mengapa kita takut untuk mengatakan bahwa pemerintahan Amerika Seriakt ini teroris, drakula, penjajah, dan penjahat besar jika kenyataannya memang demikian?

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang Mu`min dan Mu`minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [QS. Al-Ahzab (33): 58]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia. [QS. Al-Mumtahanah (60):1]

Apakah Obama berkunjung ke Indonesia hanya untuk pelesiran dan mengenang masa kecilnya di daerah Menteng? Apakah dia hanya ingin reunian dengan teman-temannya dulu? Atau dia ke Indonesia dalam rangka menjalankan tugas kepresidenan?

Kita tahu bahwa kontrak Amerika dengan Indonesia di Freeport akan berakhir 7-8 tahun lagi. Mungkinkah perpanjangan kontrak yang merugikan bangsa Indonesia ini merupakan salah satu agenda kedatangan Obama?

Asian Free Trading Area cukup memukul produk-produk Indonesia, dan juga Amerika. Adakah kedatangan Obama merupakan usaha pemulusan pasar Amerika di Indonesia?

Hei, kita tidak boleh berburuk sangka! Benarkah? Jika Anda membaca di koran bahwa ada seorang pria yang telah membunuh ratusan orang, dan pria itu masih berkeliaran, wajahnya terpampang dengan jelas. Lalu suatu saat pria itu mendekati Anda, apakah Anda tidak akan curiga? Apakah Anda tidak akan waspada? Jika ada seorang pria yang dikenal telah memperkosa ratusan wanita. Lalu pria itu mendekati putri Anda, apakah Anda tidak akan merasa khawatir?

Obama dan para pendahulunya telah memperlihatkan rekam jejak yang sangat-sangat buruk di dunia internasional. Sebagai bangsa yang menolak segala macam penjajahan, akankah kita menyambut gembira kedatangan Obama? Ataukah kita akan menolaknya? Atau kita katakan, “Hei Obama, silahkan datang ke Indonesia! Tetapi jangan kira kami suka dengan Anda hanya karena Anda bisa mengucapkan assalamualaikum!”

 

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Jendela Dunia | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks